ANALISIS PEMIKIRAN TOKOH EKONOMI ISLAM INDONESIA TENTANG MERGER BANK SYARIAH BUMN MENJADI BANK SYARIAH INDONESIA

Inisiasi pendirian mega merger Bank Syariah BUMN mendatangkan pro dan kontra di banyak tokoh. Beberapa tokoh yang menyikapi tersebut antaranya ialah Agustianto Mingka Riawan Amin. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk menganalisis pemikiran Amin tentang menjadi Indonesia (BSI) dalam upaya peningkatan perbankan Indonesia; 2) mendeskripsikan persamaan perbedaan Indonesia. tergolong penelitian kualitatif dengan pendekatan interpretative. Dalam pengumpulan data, riset menggunakan dua teknik, yakni wawancara studi dokumen. hal analisis isi komparatif. Kesimpulan dari ini: Mingka, melalui pemikirannya terhadap menyatakan kesetujuannya. Kesetujuan didasarkan pada beberapa peluang kesempatan melebihi permasalahan, tantangan, serta konsekuensi mudhorot merger. Adapun sebelum dilakukan merger, lebih tercurahkan kepada kelemahan-kelemahan, tantangan-tantangan, konsekuensi-konsekuensi berorientasi bukanlah solusi pilihan terbaik. Setelah strategi diberikan oleh sekiranya bank hasil besar penambahan modal menempati BUKU IV, berfokus penanggulangan kelemahan tantangan setelah juga berpendapat jika pemerintah perlu menambah (BSI), sehingga IV. Selain itu, rangka mengusahakan pengoptimalan sumber daya manusia non manusia; Persamaan Amin, keduanya mengasumsikan berupa modal, BSI bisa IV arah geraknya luas I, II III. Perbedaan dilihat sesudah BUMN. Sebelum sikap kesetujuannya syariah Sementara ketidaksetujuannya sebab pengaruh Anwar Abbas, ketua PP. Muhammadiyah. lain segi pembesaran syariah. Strategi dipilih antisipasi permasalahan kekurangan-kekurangan strateginya manusia. ini, penulis menuliskan tiga saran. Pertama, meneliti hal-hal besifat spesifik, seperti komparasi membesarkan Kedua, seberapa efektif Ketiga, aspek kekurangan kelebihan